Pagi-pagi benar handphone-ku sudah bunyi. Aku sedikit kesal dan malas bangun dari tempat tidurku. Tapi bunyinya itu tidak kurang keras, aku malah tidak bisa tidur lagi. Akhirnya aku paksakan juga berdiri dan lihat siapa yang call aku pagi-pagi begini. Eh, tidak tahunya temanku Vivie.
Aku sedikit ketus juga menjawabnya, tapi langsung berubah waktu aku tau maksudnya. Si Vivi mengajakku ikut bareng cowoknya ke vilanya tidak terlalu jauh dar
klik disini untuk cerita lebih lanjut
klik disini untuk cerita lebih lanjut





